Sudirman Said Umroh, Ida Fauziah Kunjungi Kantung-kantung NU Jepara

Sudirman Said Umroh, Ida Fauziah Kunjungi Kantung-kantung NU Jepara
Sudirman Said Umroh, Ida Fauziah Kunjungi Kantung-kantung NU Jepara. Jepara – Sudirman Said, cagub nomor 2 pekan ini menjalankan ibadah umroh. Oleh karena hal tersebut cawagubnya, Ida Fauziyah yang turun ke kantung-kantung Nadhatul Ulama dengan menemui kiai setempat.

Ida menemui Rois Syuriah PCNU Kabupaten Jepara KH Ubaidillah Noor Umar di kediamannya, Bandungharjo, Donorojo, Jepara, Kamis (22/3). Kiai Ubaid pengasuh Ponpes Darul Ulum Bandungharjo, Donorojo, Jepara ini berpesan agar Ida Fauziyah menjadi sosok yang tidak menyusahkan rakyat jika diberi amanah memimpin provinsi Jawa Tenngah ini.

“Ini juga sesuai ajaran agama, sebaik-baik orang adalah mereka yang memberi manfaat bagi orang lain,” ujar Kiai Ubaidilah dalam rilis tim Sudirman-Ida. Menurut Ubaid, jika pemimpin malah menyusahkan masyarakat, maka kehancuran menanti.

Sebelum ke Kiai Ubaid, mantan ketua umum Fatayat NU tersebut bersilaturahmi ke Hj Azizah Amin Sholeh, istri almarhum KH Amin Sholeh, pengasuh Ponpes Hasyim Asyari, Bangsri, Jepara.
“Yang pasti harus memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutur Azizah.

Di Jepara, Ida juga menghadiri pengajian di kediaman ketua DPD Partai Gerindra Jateng Abdul Wachid. Pengajian diikuti sekira 200 jemaah perempuan. Dalam acara itu, Ida meminta didoakan agar bisa menjadi orang yang memberi manfaat bagi orang lain.

“Salah satu program saya bersama Pak Sudirman Said adalah menurunkan angka kemiskinan di Jawa Tengah, dari saat ini sekitar 12 persen menjadi 6 persen,” ujarnya.
Di Jepara, Ida menemui para pedagang dan pembeli di pasar Bangsri, juga perajin ukir di Kecamatan Mlonggo.

Beberapa hari sebelumnya Ida juga menemui kantung NU di Wonogiri dan kiai setempat yakni pengasuh Ponpes Gani Tirto Asri, Tirtomoyo, KH Muhsin Idris. Di Wonogiri, Ida melakukan silaturahmi dan mohon doa restu kepada sejumlah pemuka agama setempat.

Mereka antara lain Rois Syuriah PCNU Wonogiri dan Ketua MUI Wonogiri KH Abdul Aziez Mahfuf, pengasuh Ponpes al Amanah, Sempon, Jatisrono, KH Saefudin Arifin al Hafidz.

Adapula pengasuh Ponpes Munzala Mubarokah KH Hasyim Muhammad Ulil Abshor, pengasuh Ponpes Sunan Gunungjati, Kismantoro, KH Sutrisno Yusuf. Ida juga menemui pengurus Fatayat, Muslimat, IPPNU Jatisrono.

Di ponpes Gani Tirto Asri, Ida diminta memberikan motivasi kepada ratusan santri. Menurut Ida, meski saat ini mondok, apapun harus bisa dilakukan para santri pada masa mendatang.
“Mau jadi politisi harus bisa. Jadi pengusaha juga harus bisa,” katanya.
Dia pun menceritakan sosok KH Wahab Chasbullah, salah satu tokoh pendiri NU. “Beliau tak hanya bergerak soal agama, tapi juga politik, maupun pengusaha,” kata Ida. Menurut dia, seorang santri juga memiliki tanggungjawab sosial. “Pulang dari mondok, jangan hanya jadi kiai. Semua punya kesempatan jadi Presiden, wakil presiden, menteri, gubernur, bupati dari santri,” tegasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Partai Islam Damai Aman Deklarasi Dukung Sudirman Said

Cagub Sudirman Miris, Gaji Guru Dan Pegawai Tak Tetap Masuk Kategori Miskin Absolut